Sabtu, 21 November 2015

PEMBERIAN OBAT SUB CUTAN

PENGERTIAN
Pemberian obat / cairan dengan ccara dimasukan langsung kebawah kulit ( sub kutan )

TUJUAN
1. Melakukan fungsi kolaborasi dengan dokter
2. Obat masuk kedalam sub kutan

KEBIJAKAN
1. Pasien baru yang mendapatkan obat subkutan deberikan secara sub cutan ( sc )
2. Petugas yang melakukan adalah perawat atau bidan

PERALATAN
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom
6. Perlak dan alas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Buku injeksi

PROSEDUR PELAKSANAAN

A. Tahap Pra Interaksi
     1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
     2. Mencuci tangan
     3. Menempatkan alat di deket pasien

B. Tahap Orientasi
     1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
     2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepaa keluarga / pasien
     3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
     1. Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan
     2. Memasang perlak dan alasnya
     3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
     4. Memakai sarung tangan
     5. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol, melingkar dari arah dalam ke luar
     6. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkat kutan
     7. Menusukan sputi dengan sudut 45 derajat
     8. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
     9. Memasukan pobat ke dalam sub cutan secara perlahan
     10. Mencabut spuit spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
     11. Membuang spuit ke dalam bengkok

D. Tahap Terminasi
      1. Melakukan evaluasi tindakan
      2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
      3. Berpamitan dengan pasien dan mengucapkan salam
      4. Membereskan alat - alat
      5. Mencuci tangan
      6. Mencatat kegiatan dalam status pasien / catatan keperawatan

UNIT TERKAIT
1. Ruang rawat inap
2. IGD
3. Ruang rawat jalan

Jumat, 20 November 2015

MELAKUKAN SUCTIONING DI RUANG HCU

PENGERTIAN
Menggunakan mesin suction sebagai alat bantu untuk membebaskan jalan nafas

TUJUAN
Membantu mengeluarkan sekret yang menumpuk pada jalan nafas

KEBIJAKAN
  1. Dilakukan pada pasien - pasien dengan gangguan pernafasan oleh karena adanya sekret dan tidak    mampu untuk mengeluarkan sekret terutama pada pasien dengan kondisi tidak sadar atau koma
  2. Petugas yang melakukan adalah perawat
PERALATAN
  1. Mesin suction
  2. Canule suction
  3. Pinset
  4. Sarung tangan
  5. Air NaCl infus
  6. Gelas
  7.  Oksigen
PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Tahap pra interaksi 
     a. Memverifikasi data sebelumnya  
     b. Menyiapkan peralatan

2. Tahap kerja
     a. Mengucapkan salam
     b. Menjelaskan pada pasien / keluarga prosedur tindakan yang akan dilakukan
     c. Membawa alat - alat dekat pasien
     d. Mencuci tangan
     e. Mengatur posisi pasien
     f. Menancapkan kabel mesin suction ke stop kontak listrik
     g. Memakai sarung tangan
     h. Menyambungkan canul suction ke selang mesin suction
     i. Canule untuk hidung, mulut dan jalan napas seperti ETT harus dibedakan
     j. Memberi oksigen yang adekuat, 15 menit sebelum pengisapan
     k. Menghidupkan mesin suction
     l. Memasukan canule kelubang kontrol ( mulut, hidung, ETT ), canula jangan ditutup dulu apabila
  • Pada pasien yang terpasang ETT maka masukan canule sampai pada karina ( percabangan pada trahea ) tarik 1 cm baru kita tutup lubang kontrol pada canule sambil ditarik supaya sekret yang ada di dinding laring terhisap
  • Pada psien tidak terpasang ETT maka masukan canule kurang lebih 10 cm baru kita tutup lubang kontrol pada canule sambil diputar supaya sekret yang ada di dinding laring terhisap
    m. Mengatur tekanan suction sesuai dengan kondisi pasien
     n. Lamanya tindakan suction yang diperkenankan
  • Pada dewasa tidak boleh melebihi 10 - 15 detik
  • Pada anak - anak tidak boleh melebihi 5 detik
     o. Setiap selesai melakukan tindakan suction, canule dibilas dengan air NaCl infus 
     p. Setelah selasai, matikan mesin suction
     q. Lepas canule suction dari selang suction dan masukan ke wadah yang berisi cairan deinfektan 
      r. Merapikan pasien

4. Tahap terminasi
     a. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
     b. Mengucapkan salam
     c. Mencuci tangan dan membereskan alat
     d. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT
1. HCU
2. IGD




Kamis, 19 November 2015

googleea7d3ea7c4df2cb3.html

PEMERIKSAAN GLASGOWS COMA SCALE (GCS)

PEMERIKSAAN GLASGOWS COMA SCALE (GCS)

PENGERTIAN
Memeriksa tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan Skala Koma Glasgow

TUJUAN
1. Mendapatkan data obyektif
2. Evaluasi perkembangan pasien

KEBIJAKAN
1. Dilakukan pada pasien baru
2. Yang melakukan adalah perawat / bidan

PERALATAN
Alat tulis

PROSEDUR PELAKSANAAN

A. TAHAP PRA INTERAKSI
     1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
     2. Mencuci tangan
     3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. TAHAP ORIENTASI
     1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
     2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga / klien
     3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. TAHAP KERJA
     1. Mengatur posisi klien : supinasi
     2. Menempatkan diri disebelah kanan pasien, bila mungkin
     3. Memeriksa reflek membuka mata dengan benar
     4. Memeriksa reflek verbal dengan benar
     5. Memeriksa reflek motorik dengan benar
     6. Menilai hasil pemeriksaan

         Membuka Mata :
               Spontan                                                             4
               Dengan perintah                                                3
               Dengan rangsang nyeri                                     2
               Tidak berespon                                                  1

        Respon Verbal
               Berorientasi                                                       5
               Bicara membingungkan                                    4
               Kata - kata tidak tepat                                       3
               Suara tidak dapat dimengerti                            2
               Tidak berespon                                                  1

       Respon Motorik
               Dengan perintah                                                6
               Melokalisasi nyeri                                             5
               Menarik area nyeri                                            4
               Fleksi abnormal                                                 3
               Ekstensi                                                             2
               Tidak berespo                                                    1

D. TAHAP TERMINASI
     1. Melakukan evaluasi tindakan
     2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
     3. Berpamitan dengan pasien
     4. Membereskan alat - alat
     5. Mencuci tangan
     6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
    
UNIT TERKAIT
1. Ruang Rawat Inap
2. IGD
3. HCU

  

Minggu, 15 November 2015

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA

Assalamu alaikum warah matullahi wabarakatuh...

Setiap ada pasien baru, yang dilakukan perawat pertama kali adalah melakukan pengkajian #bukan pengajian ya gan...yaitu menilai keadaan umum pasien dari ujung rambut sampai ujung kakai pasien. Waahh, keren ya jadi perawat bisa tau pasien dari ujung atas sampai ke ujung bawah??? ya iya dong, perawatttt...

Kali ini ane mau berbagi tentang SOP pemeriksaan fisik ( kepala ).
Semoga bermanfaat gan.....


PEMERIKSAAN FISIK KEPALA

PENGERTIAN
Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi dan palpasi pada kepala pasien

TUJUAN
Mendapatkan data Objektif

KEBIJAKAN
1. Dilakukan pada pasien baru
2. Evaluasi perkembangan pasien
3. Yang melaksanakan adalah perawat / bidan

PERALATAN
Penlight

PROSEDUR PELAKSANAAN

A. Tahap pra interkasi
     1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
     2. Mencuci tangan
     3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. Tahap orientasi
     1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
     2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien
     3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap kerja
     1. Mengatur posisi pasien : supinasi
     2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
     3. Melakukan Inspeksi daerah kepala dengan seksama
     4. Melakukan pemeriksaan mata : konjungtiva
     5. Melakukan pemeriksaan mata : sklera
     6. Melakukan pemeriksaan mata : reflek pupil
     7. Memeriksa mulut dan gigi pasien
     8. Memeriksa hidung pasien
     9. Memeriksa telinga pasien

D. Tahap terminasi
     1. Melakukan evaluasi tindakan
     2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
     3. Berpamitan dengan pasien
     4. Membereskan alat - alat
     5. Mencuci tangan
     6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawan Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
4. Ruang Rawat Inap Dan Rawat Jalan

SOP PERAWATAN INFUS

Assalamu alaikum warah matullahi wa barakatuh...

Selamat malam gan, ini ane pertamakali nulis di blog...bingung juga mau nulis apa, bukan karena gak ada bahan atau ide tapi bingung mu mulai dari mana #orang jatuh cinta kale, hehe. Menurut ane, sebagai pendatang baru di dunia per blog blogan kalo mau nulis jangan mikir yang berat - berat, nulis tinggal nulis aja ya kan gan? yang ringan tapi bermanfaat, Setuju???

Sebagai perawat, pekerjaan ane adalah merawat orang sakit karena ane bekerja di rumah sakit. Perawat bisa bekerja dimana mana, tidak hanya di rumah sakit saja, puskesmas, klinik, atau balai pengobatan yang semata-mata pekerjaanya melayani orang sakit yang butuh pengobatan. Seuai judul blog yang ane buat, ane akan memposting tentang SOP tindakan keperawatan.

Yang sering luput dari perhatian kita sebagai perawat adalah tentang perawatan infus, yaitu perawatan setelah infus itu terpasang sampai infus diaff dari pasien. Yang sering dilakukan adalah mengganti infus setelah pasien merasakan sakit, kulit kemerahan di sekitar tusukan infus, plebitis atau hematom karena sivenanya pecah #nah lhooo... 

Padahal kalo perawat rajin merawatnya minimal dua hari sekali si infus itu mampu bertahan selama pasien itu tinggal di rumah sakit, tapi dengan catatan pasien itu kooperatif. Pasien bayi atau pasien yang sudah manula itu lain lagi ceritanya. Untuk kali yang pertama ini ane akan memposting SOP tentang perawatan infus. Meski bukan suatu hal yang besar ane berharap bisa bermanfaat gan....Monggo di simak....


                                                         PERAWATAN INFUS



PENGERTIAN

Perawatan pada tempat pemasangan infus


TUJUAN

Mencegah terjadinya infeksi


KEBIJAKAN
1.   Dilakukan padza pasien yang terpasang infus 
2.     Petugas yang melakukan adalah perawat / bidan


PERALATAN
1.    Sarung tangan 1 pasang 
2.    Pinset anatomis steril 2 buah 
3.    Perlak dan pengalas
4.    Penunjuk waktu 
5.    Kassa steril, gunting plester 
6.    Plester / hipavik
7.    Lidi kapas 
8.    Alkohol 70 % 
9.    Iodine povidon solution 10 %
10.  Na Cl 0,9 % 
11.  Bengkok 2 buah


PROSEDUR PELAKSANAAN
     
     Tahap Pra Interaksi

1.    Melakukan verifikasi data sebelumnya

2.    Mencuci tangan

3.    Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
 
     Tahap Orientasi

1.    Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

2.    Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien

3.    Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan


      Tahap Kerja

1.    Mengatur posisi klien ( tempat tusukan infus terlihat jelas )

2.    Memakai sarung tangan

3.    Membasahi plester dengan alkohol dan buka balutan dengan menggunakan pinset.

4.    Membersihkan bekas plester

5.    Membersihkan daerah tusukan dengan iodine povidon

6.    Menutup dengan kasa steril

7.    Memasang plester penutup

8.    Mengatur tetesan infus
   

     Tahap Terminasi

1.    Melakukan evaluasi tindakan

2.    Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

3.    Berpamitan dengan pasien

4.    Membereskan alat – alat

5.    Mencuci tangan

6.    Mencatat kegiatan dalam lembatcatatan keperawatan


UNIT TERKAIT

Ruang rawat inap